Pada menit ke-55, pertandingan pun sempat dihentikan akibat gangguan sinar laser sudah terlalu berlebihan. Tak lama kemudian, pertandingan kembali dilanjutkan dan Firman Utina dkk malah tampil di bawah form. Tiga gol pun bersarang ke gawang Markus Harison pasca dihentikannya pertandingan tadi.
Meski mengaku ada gangguan dari sinar laser, pelatih Alfred Riedl tidak terlalu menjadikannya sebagai alas an kekalahan. Ia justru menyoroti kelengahan dan kesalahan individu beberapa pemainnya. Inilah uang ingin dicari penyebabnya oleh Riedl agar tidak terulang pada laga kedua.
Dari kubu lawan, pelatih Malaysia Rajagobal tak mau sepenuhnya menyalahkan pendukung Malaysia atas beberapa serangan sinar laser dalam laga final pertama tersebut.
"Untuk laser, kita tidak tahu. Bisa saja itu datang dari pendukung Malaysia dan bisa juga dari penyokong Indonesia," ungkap Rajagopal, usai pertandingan.
Meski begitu, dari keterangan beberapa supporter Indonesia, paling tidak ada lima titik sinar laser yang terus memburu pergerakan Markus Harison dan pemain Indonesia yang mengambil bola mati. Fotografer pssi-football.com pun sempat menangkap gambar supporter Malaysia yang menembakkan laser dari tribun penonton.
Sementara itu, presiden SBY dan Menegpora Andi Mallarangeng pun saling berkomunikasi terkait masalah laser ini. SBY bahkan meminta Andi Mallarengeng untuk melakukan protes atas tindakan tersebut.
Namun, dengan bijak SBY meminta kepada pecinta sepakbola Indonesia untuk tidak membalas tindakan serupa saat Indonesia menjadi tuan rumah pada laga kedua final di SUGBK, Rabu (29/12). SBY menghimbau dukungan maksimal semua pihak agar timnas mampu meraih kemenangan besar di laga kedua.
"Saya ingin suporter Indonesia jangan ikut-ikutan menyorot pemain lawan dengan laser. Mari kita jadi bangsa sportif," kata SBY.
0 komentar:
Posting Komentar